Sabtu, 04 Desember 2010

FAKULTAS ILMU BUDAYA JUARAI LOMBA DEBAT UNIVERSITAS AIRLANGGA 2010

  • Mahasiswa Ilmu Sejarah dan Sastra Indonesia Memberi Kontribusi pada Pencapaian Juara Tim FIB 

Tak hanya beribadah saja, nawaitu semestinya menjadi langkah awal dalam setiap hal. Nawaitu yang baik dan tulus menghasilkan sesuatu yang jauh dari kekecewaan. Hal serupa telah dibuktikan oleh tim debat FIB yang berhasil memborong emas dan perunggu dari Lomba Debat Berbahasa Indonesia.

Sabtu, 13 November menjadi hari yang bersejarah bagi tim debat FIB yang digawangi oleh Nilzam dan kawan-kawan. Tim yang sebagian besar berasal dari Mahasiswa Departemen  Ilmu Sejarah tersebut berhasil menyabet juara dalam even lomba debat yang menjadi salah satu kegiatan dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Unair 2010. Tak tanggung-tanggung, mereka berhasil meraih juara I dan III. “Tim saya yang terdiri dari Nilzam, Subandi Rianto dan saya, Nugroho Bayu menjadi juara I dan tim yang terdiri Rima Firdaus, Badrus dan Huda Abdul Rahman menjadi juara III,” ujar Nugroho Bayu yang ditemui seusai perlombaan.

Suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi mereka sebab, di kali pertamanya mengikuti even tersebut mereka langsung berhasil mengalahkan tim-tim hebat lainnya yang berasal dari berbagai fakultas di UNAIR. “Yang pasti kami bangga, senang perjuangan kami tidak sia-sia. Persiapan kami mulai dari niat, awalnya niat coba-coba berhadiah, tidak ada persiapan yang signifikan sebab kami juga berkonsentrasi pada uts dan tugas-tugas yang menumpuk, syukur Alhamdulillah kita menang” ujarnya. Nawaitu, modal utama tim FIB melaju di medan perang, perang debat, jadi kunci kesuksesan mereka meraih kemenangan memikat hati para juri, yang terdiri dari belasan dosen, untuk member nilai excelent pada mereka “Kita bondo nawaitu dan keyakinan saja, nawaitu latihan bareng-bareng, nawaitu konsultasi dengan dosen-dosen ya pokoknya niat dan yakin juara puol-lah,” lanjutnya sembari tertawa

Nawaitu, jualah yang mengantar mereka mengalahkan tim-tim berbakat lainnya bahkan juara bertahan berhasil disingkirkan. “Di babak penyisihan kita lawan Fakultas Farmasi lalu di babak perempat final lawan FKP selanjutnya di semifinal melawan FEB dan di final kami melawan juara bertahan yaitu FISIP,” jelas Bayu. Berangkat dari nawaitu tersebut, mereka akan tampil di panggung megah tepatnya di puncak acara Dies Natalies UNAIR untuk menerima hadiah dan piagam penghargaan.

Tak lupa mereka memberi pesan : “kuatkan niat dan keyakinan, perbanyak referensi data, latihan retorika pembicaraan dan persiapan dimulai sejak jauh-jauh hari”. Pelajaran berharga bisa dipetik dari peristiwa tersebut. Hal terpenting dari segala apa yang akan kita perbuat haruslah diawali dengan niat dan keyakinan yang konsisten niscaya kekecewaan akan menjauh.

Sebuah Prestasi dari Mahasiswa Departemen Ilmu Sejarah yang membanggakan untuk Fakultas, Universitas, dan teman-teman mahasiswa.

Sumber: http://www.fib.unair.ac.id/vberita.php?iberita=b73&bhst=idbhs1

2 komentar:

  1. Wowww.... Beberapa mahasiswa departemen ilmu sejarah akhirnya mencetak prestasi di tengah persaingan yang ketat ini.

    Ada beberapa yang ingin saya tanyakan.
    1. Bagaimana cara dosen2 di departemen ini dalam memberikan pengajaran, sehingga dapat mencetak mahasiswa yang berkopetensi semacam itu?
    2. Apakah ada semacam diskusi non akademik khusus mahasiswa departemen ini?
    3. Adakah di departemen ini mengadakan diskusi di luar kelas setiap minggunya? Jika ada, hari apa saja?

    Terimakasih

    -S.H.R Vhani-

    BalasHapus
  2. sejarah itu hebat !!!
    jangan sekali-kali melupakan sejarah (Bung karno)
    bangsa yg besar adlah bangsa yg menghargai jasa para pahlawannya (pepatah).

    jadikan sejarah sbg sumber referensi untuk menatap masa yg akan datang.

    from : MABA ilmu sejarah Unair 2011

    BalasHapus