Kamis, 09 Desember 2010

Raja Airlangga itu “The True Personality”

Profesor J.G. De Casparis menyebut Airlangga sebagai The True Personality, karena ia berhasil membawa rakyatnya melewati masa-masa sulit pada saat menghadapi kehancuran. De Casparis adalah profesor dari Belanda, yang telah menulis buku Indonesia Chronology. Ungkapan de Caspian tersebutlah yang menjadi salah satu inspirasi Dr. Ninie Susanti menulis desertasi tentang Airlangga.

Senin (15/11), dosen Departemen Arkeologi FIB-UI tersebut hadir dalam Diskusi Buku Airlangga: Biografi Raja Pembaharu Jawa Abad XI. Diskusi yang diadakan dalam rangka Dies Natalis Universitas Airlangga ke-56 ini bekerjasama dengan Yayasan Kertagama yang fokus dalam bidang kebudayaan.
Acara ini merupakan salah satu bentuk itikad baik Universitas Airlangga untuk merunut jejak sejarah Universitas, sekaligus sejarah bangsa Indonesia. “Saat ini tidak ada hal lain lagi yang bisa dibanggakan Indonesia selain budaya dan sejarah peradabannya,” tutur Harmoko mantan ketua MPR, pendiri Yayasan Kertagama, yang juga turut menghadiri acara diskusi tersebut.

“Mungkin tidak banyak orang yang tahu, nama Airlangga diberikan pada Universitas ini oleh M. Yamin, karena Airlangga adalah salah satu Raja Jawa yang terkenal kebijaksanaannya,” ungkap Sarkawi, S.S., M.Hum, dosen Ilmu Sejarah Unair, mengawali diskusi buku di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya – Universitas Airlangga.

Dr. Ninie Susanti yang telah meneliti Prabu Airlangga sejak tahun 1991 ini mengungkapkan bahwa Airlangga sebagai seorang Raja Besar yang berkuasa pada abad XI telah melahirkan peradaban yang ikut mengilhami perkembangan peradaban sesudahnya dan ditiru oleh raja-raja yang memerintah sesudah Raja Airlangga tidak lagi memerintah.

Raja Airlangga juga telah mewariskan nilai-nilai budaya humanis yang mengakar pada peradaban bernilai tinggi. Nilai-nilai itu dapat dijadikan media atau alat untuk memperkokoh benteng budaya bangsa termasuk untuk memperkokoh karakter bangsa dalam bidang pendidikan pada generasi muda di masa kini dan masa depan.

Peninggalan Raja Airlangga, berupa 33 prasasti yang tersebar di berbagai daerah. Dari prasasti-prasasti inilah, Dr. Ninie Susanti dapat mengungkap sejarah perjalanan Airlangga. Dr. Ninie memulai perjalanannya “mbabat alas” untuk meneliti Prasasti Airlangga pada tahun 1999.

Perjalanannya mencari dan mempelajari prasasti peninggalan Airlangga hingga kepelosok hutan ternyata membuahkan hasil yang tidak mengecewakan. Selain menghasilkan sebuah desertasi, ternyata karya ini juga mendapat banyak apresiasi, salah satunya dari Universitas Airlangga. Sebelumnya Dr. Ninie juga telah membawa Airlangga dalam beberapa diskusi Internasional, di antaranya di Jerman dan Singapura.
Diskusi ini telah membuka mata berbagai pihak, bahwa warisan peradaban adalah sesuatu yang sangat berharga dan perlu dipelihara. Selain apresiasi tinggi dari masyarakat dan pemerintah, diperlukan pula kerjasama dari berbagai pihak untuk menyelamatkan dan memeliharanya. Untuk itu Universitas Airlangga melalui Departemen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga bersama Yayasan Kertagama dan Unesco berencana melakukan penelitian lebih lanjut seputar situs-situs Airlangga, di antaranya adalah rencana rekonstruksi, visualisaisi, desain dan pemeliharaan situs Airlangga.

*Adaptasi dari judul Asli: Airlangga sebagai “The True Personality”
Sumber: (humas ua) http://warta.unair.ac.id/warta.unair.php?id=1220

Tidak ada komentar:

Posting Komentar